Langsung ke konten utama

Pluralisme dan Media

 


Pendahuluan

Pembahasan mengenai pluralisme sangat sering dijumpai, terutama dalam konteks agama, budaya dan sosial masyarakat yang homogen. Pluralisme dapat diartikan sebagai sebuah kondisi dimana banyaknya ragam corak dan warna yang terhimpun dari berbagai perbedaan. Perbedaan yang ada ini bukan melebur menjadi satu, tetapi dijadikan satu ragam baru yang membiarkan perbedaan menjadi warna baru untuk memperkaya dinamika yang telah ada. 

Kemajemukan perkembangan teknologi informasi, memunculkan komunitas-komunitas baru dalam media massa. Di Indonesia sendiri lebih dari dua dasawarsa terjadi perkembangan yang sangat pesat dalam munculnya berbagai media informasi, baik cetak maupun elektronik. Perkembangan media massa yang begitu cepat juga membuat pentingnya pluralisme media. Media massa mempunyai peran sebagai elemen itegral masyarakat dalam penyampaian informasi. Pluralisme media dapat dikatakan sebagai interaksi kelompok media yang saling menghormati dan memiliki sikap toleransi, serta tanggung jawab sosial masyarakat dalam memberikan informasi kepada masyarakat. 

Keberagaman Media

Pertumbuhan media yang begitu cepat memunculkan pendapat diberbagai kalangan, sehingga didalam kalangan masyarakat umum pernah terjadinya penolakan terhadap informasi yang diberikan media. Bahkan adanya aksi yang dilakukan oleh sekolompok orang yang ditujukan oleh institusi-institusi media, karena dianggap menyebarkan berita yang bersifat provokatif, memojokan seseorang atau kelompok, sehingga dianggap merugikan pihak-pihak tertentu. Tetapi ini bukan menjadi sesuatu yang luar biasa.

Prinsip pluralisme media menjamin otonomi penyiar layanan secara independen. Kebebasan dalam banyak hal untuk mendukung penyiar layanan publik dan terdiri dari gagasan dimana untuk mencapai suatu ruang untuk produksi serta distribusi peningkatan kualitas layanan. Lapisan ini harus independen dari pihak luar media untuk kepentingan publik.

Keanekaragaman dan kebebasan budaya serta media adalah komponen penting terhadap penyiaran layanan publik khususnya. Kebebasan dan pluralisme adalah satu prasyarat bagi media agar dapat berekspresi dalam mencari keleluasaan sumber informasi. Beragamnya penayangan acara televisi sekarang ini membawa berbagai prubahan dalam dunia pertelevisian di Indonesia. Pluralisme isi media membawa penonton kepada perubahan sosial dan budaya. Sampai saat ini kemunculan televisi swasta sekarang ini mampu membuat percepatan arus informasi kepada seluruh masyarakat, sehingga konsumsi publik akan informasi dapat terpenuhi, baik dari berita yang bersifat informatif, pendidikan, hingga hiburan.

Hegemoni Media

Imperialisme media meliputi dimensi ekonomi, ideologi, politik, dan kultural. Disini media menjadi ajang bagi para produser isi media untuk menggunakan modifikasi nilai-nilai yang layak diperjualbelikan dalam pasar yang layak kompertitif. Dapat dikatakan hal tersebut bersifat tendensius baik secara ekonomis maupun sosio-kultural. Media massa lewat televisi menundukkan masyarakat melalui kesepakatan semu (tidak memaksa dengan fisik) yang sebenarnya dirancang dalam ruang dominasi dan subordinasi. Kehadiran televisi adalah hal yang wajar bagi ruang lingkup masyarakat modern.

Namun disisi lain keberadaan sebuah media atau televisi tidak dapat dilepaskan dengan tujuan komersial yang mengacu pada satu perusahaan media untuk meraih keuntungan. Aktifitas televisi juga diarahkan pada penayangan program acara yang dapat menyedot perhatian yang bukan sah ditujukan kepada penonton akan tetapi juga kepada perusahaan produksi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUBLIC RELATION OFFICER

Public Relation Officer (PRO) Public Relation  atau Hubungan Masyarakat merupakan bentuk komunikasi dua arah yang terjadi antara organisasi dan publik secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan menejemen dengan meningkatkan kerjasama”. Dalam ruang lingkup PRO peran internet tidak dapat dipisahkan, jika dimanfaatkan dengan baik maka akan berdampak baik terhadap kemajuan perusahaan. Dengan memanfaatkan teknologi seorang praktisi PR dapat melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih mudah. Menurut Ruslan (2005:9), tugas seorang PRO ialah “menunjang kegiatan menejemen dalam mencapai tujuan perusahaan, membina hubungan yang baik antara internal dan eksternal perusahaan, menciptakan komunikasi dua arah antara perusahaan dan publik, sebagai penyebar informasi, dan dapat melayani publik beserta perusahaan demi kepentingan bersama”. Dalam menjalankan tugas dan fungsi PRO tidak lepas dengan peran serta internet dalam menunjang aktivitas seorang PRO. Teknologi mempengaruhi

Animasi GIF ChatBot Tari Tradisional

 Banten Tari Rampak Bedug Banten DKI Jakarta Tari Ondel-Ondel Dki Jakarta  Tari Pencak Silat Jakarta  Tari Kembang Topeng Jakarta Jawa Barat  Tari Jaipongan Jawa Barat  Tari Banjet Jawa Barat  Tari PatiLaras Jawa Barat  Tari Topeng Jawa Barat Jawa Tengah  Tari Serimpi Jateng  Tari Bambang Cakil Jateng  Tari Bugis Kembar Jateng  Tari Gambir Anom Jateng  Tari Gambyong Jateng   Tari Gandrung Jateng   Tari Gatotkaca Jateng  Jawa Timur  Tari Reog Ponorogo Jatim  Tari Gandrung Banyuwangi Jatim  Tari Jaran Kepang Jatim   Tari Remong Jatim Yogyakarta  Tari Gambir Anom Yogya  Tari Serimpi Yogya 

Portofolio Desain Poster (Eksternal Perusahaan Grab)